Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Pengertian Dan Jenis Migrasi

Secara umum, migrasi diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah yang lain yang hal ini di lakukan bertujuan untuk tinggal di daerah yang baru tersebut. Untuk sifatnya sendiri bisa sementara atau menetap selamanya. Jika untuk sementara berarti migrasi hanya bersifat kunjungan saja sehingga administrasinya sedikit. Sementata kalau  menetap, segala keperluan administrasi orang yang melakukan migrasi tersebut harus di perbarui di sesuaikan dengan tempat tinggal yang baru di antaranya seperti KTP, KK (Kartu Keluarga) dan lain sebagainya. Jenis jenis migrasi Migrasi terdiri dari 2 kategori besar yakni migrasi antar Negara (perpindahan dari suatu Negara ke nagara lainnya) dan Migrasi dalam negri. Sedangkan untuk Migrasi antar Negara terbagi lagi menjadi beberapa jenis yakni Imigrasi, Emigrasi dan Remigrasi. – Imigrasi adalah masuknya penduduk dari suatu Negara ke nagar lain. – Emigrasi adalah kebalikannya yakni keluarnya penduduk dari suatu Negara k

Rumus Angka Kelahiran dan Kematian

A. KELAHIRAN (Fertilitas/Natalitas)   1) Angka Kelahiran Kasar Angka kelahiran kasar atau  Crude Birth Rate (CBR)  menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.  CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini. CBR = L/P x 1.000 Keterangan : ·           CBR     : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar) ·           L          : Jumlah kelahiran selama 1 tahun ·           P          : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun ·           1000    : Konstanta Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1.        Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30. 2.        Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 – 30. 3.        Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20. Menurut  Wardiyatmoko  angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurun waktu 2000 – 2005 kurang lebih sebesar 29. Dibandingkan dengan CBR Asia 25, Thailand 28, Malaysia 27

Faktor Faktor Demografi

Secara umum ada 3 faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut: 1.      Kelahiran (Fertilitas) Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita 2.      Kematian (mortalitas) Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. 3.      Perpindahan (migrasi) Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi. Sumber :  http://ohtugas.blogspot.com/2011/11/faktor-faktor-demografi-yang.h

Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia . Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya. Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )   Menurut Muhammad Numan Soemantri (2001), pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosia

Opini Larangan Penggunaan Knalpot non ori (Racing) di Jalan Umum

Pada kesempatan kali ini, saya hanya ingin menyampaikan opini saya terhadap suatu larangan tentang penggunaan knalpot racing di jalanan Indonesia. Secara umum, knalpot racing sebenarnya diciptakan khusus untuk digunakan di ajang balap. Akan tetapi semakin berkembangnya zaman, orang orang sering menggunakan knalpot racing di motor yamg digunakan harian dengan alasan performa dan tampilan. Memang ada benarnya, knalpot racing ini menunjang performa motor dari sisi bobot dan juga akselerasi ( khusus knalpot ori, performa sudah tidak diragukan lag i). Akan tetapi hal ini tidak dibenarkan jika dipasang di motor untuk penggunaan harian karena tingkat kebisingannya melebihi batas. Tetapi banyak produsen knalpot racing ini yang mengakali tingkat kebisingan dengan cara menambahkan suatu perangkat untuk mengurangi kebisingan yaitu DB Killer.  Perangkat ini mampu meredam suara knalpot racing hingga 40% tergantung bahan dan kualitas perangkat tersebut. Nah yang akan saya bahas yaitu larangann

PENGALAMAN LATIHAN DI SENTUL INTERNATIONAL CIRCUIT

Gambar
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan pengalaman saya latihan di Sirkuit Sentul. Sedikit info, Sirkuit Sentul terletak di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Sirkuit ini adalah salah satu Sirkuit di Indonesia yang tarafnya sudah Internasional. Sirkuit ini pernah menggelar beberapa perhelatan balapan kelas dunia, seperti MotoGP, F1, dan Asian F3. Akan tetapi sirkuit ini mulai ketinggalan jaman dan tidak memenuhi standar untuk mengadakan balapan tersebut. Langsung saja, pada tahun 2019 lalu saya berlatih balapan di sirkuit Sentul menggunakan motor MX King. Saya berdomisili di Bekasi. Untuk Sampai kesana, saya dan teman saya berangkat menggunakan mobil, dan motor diletakan didalam mobil. Ini cara efektif untuk berlatih maksimal di sirkuit karena kondisi motor saat sampai sirkuit masih optimal. Gak kebayang kan kalo dari bekasi di bawa ke bogor? haha. Pasti mesin akan terasa agak panas. Meskipun bi